Ini adalah cerpenku yang aku lombakan di SMA Negeri1 Genteng pada bulan Desember 2012, walau mendapat peringkat yang tidak tinggi akan tetapi semua ini adalah hasil dari kerja kerasku, selamat membaca !!
Nama : Indah Pratiwi
Sekolah : SMP Negeri 1 Genteng
Tema : Remaja dan Budaya Kebebasan
Judul :
Mau Gaul Kok Naik Sepeda Motor?
Pagi hari ini Rira berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki
sendirian. Padahal biasanya Rira berangkat sekolah bersama dengan teman
sebangkunya yaitu Mega. Mega sudah berteman lama dengan Rira sejak masih TK.
Saat tengah asyik berjalan, tiba-tiba dari arah belakang Rira terdengar bunyi
sepeda motor melintas. Karena penasaran akhirnya Rira menghadap ke belakang.
Ternyata orang yang naik sepeda motor itu ialah Mega. Ia baru saja dibelikan
sepeda motor oleh orangtuanya. Karena kasihan melihat Rira berjalan sendirian,
akhirnya Mega mengajaknya pergi ke sekolah bersama. “ Ayo Ra kita berangkat
bersama pakai sepeda motorku yang baru lo.” Seru Mega kepada Rira. “ Gak deh,
aku jalan kaki aja.” Jawab Rira dengan pelan. “ Udah deh Ra. Kenapa kamu takut
ya? Gak bakal terjadi apa-apa kok, tenang aja aku udah mahir naik sepeda motor.”
Kata Mega sambil meyakinkan Rira. “ Tapi kamu kan belum punya SIM. Nanti malah
kena tilang Pak polisi di jalan.” Jawab Rira. “ Ya udah begini aja, kamu mau
ikut aku apa gak? Liat sekarang udah jam berapa nanti malah kamu telat masuk
sekolah.” Kata Mega meyakinkan Rira sekali lagi. “ Iya deh aku bareng kamu.”
Jawab Rira. Akhirnya mereka pun berangkat sekolah bersama. Hari ini adalah hari
pertama mereka pergi ke sekolah dengan menaiki sepeda motor sendiri. Terlihat
dari raut wajah mereka yang begitu senang. Seperti anak yang tidak berdosa saat
melanggar peraturan yang ada, yaitu menaiki sepeda motor sebelum berumur 16
tahun.
Lima menit kemudian mereka sudah tiba di sekolah. Tidak
terasa bel jam pertama pelajaran sudah berbunyi. Tanpa lama mereka langsung
berjalan ke kelas. Sambil bercerita-cerita tentang kartun favorit mereka, tiba-tiba
Mega mengajak Rira untuk bobol sekolah pas waktu jam istirahat. Dengan lantang
Rira menolak ajakan Mega. “ Mega kamu itu udah gila kali ya? Mau bobol sekolah.
Nanti kan ada ulangan IPS. Masa’ kita gak ikut ulangan sih?” Kata Rira. “ Haduh
hari ini masih mikirin ulangan? Ulangan IPS lagi. Gak apapa kok, kita kan bisa ikut
ulangan susulan. Aku mau ngajak kamu ke tempat yang seru, pasti kamu bakalan
suka. Apalagi kan aku sudah punya sepeda motor. Pasti kita kalau mau
kemana-mana jadi gampang.” Jawab Mega dengan enteng.” Tapi sepeda motor itu jangan
dipakai untuk perbuatan yang negatif kaya’
bobol sekolah dong! Itu kan perbuatan yang tidak terpuji Mega.” Kata Rira
dengan lantang. “Rira aku janji deh gak bakalan terjadi apa-apa kok pada diri
kita. Kalau sampai itu terjadi maka aku yang akan nanggung semuanya deh. Ya
Rira ya kamu ikutan ya, pasti di jamin seru. Kamu kan temanku yang paling baik
deh!” Kata Mega sambil merayu Rira.” Hem. Ya udah deh aku ikut. Awas lo nanti
kalau ada apa-apa ya!” Kata Rira kepada Mega.” Oke deh. Pokonya habis istirahat
ya.” Seru Mega sambil tersenyum kecil.
Akhirnya mereka jadi bobol sekolah pas waktu jam
istirahat. Saat akan keluar dari pintu gerbang sekolah, Mega dan Rira harus
berbohong dengan Pak satpam dengan alasan mau pulang ke rumah karena sakit
perut. Pak satpam dengan mudah mempercayainya. Dengan senang mereka pergi dari
sekolah. Saat Rira bertanya kepada Mega akan kemana mereka pergi, Mega hanya
diam saja sambil tersenyum kecil. Sebenarnya Rira agak khawatir jika
perbuatannya akan diketahui oleh kedua orangtuanya. Akan tetapi Rira percaya
bahwa Mega tidak akan pergi ke tempat yang aneh-aneh.
Tak lama kemudian akhirnya mereka tiba di tempat tujuan.
Ternyata Mega mengajak Rira ke sebuah mall di sekitar sekolah mereka. Kata Mega,
di mall itu ada diskon baju besar-besaran. Karena mereka adalah wanita maka
wajar saja mereka suka berbelanja apalagi jika ada diskon besar-besaran. Akan Tetapi
Rira khawatir jika mereka akhirnya ketahuan bobol pas waktu sekolah, karena
mereka masih mengenakan baju seragam. Tetapi bukan Mega namanya kalau akalnya
tidak banyak, akhirnya mereka berdua membeli baju di pinggir jalan.” Sekarang
kita tinggal ganti baju deh, gampang kan !” Kata Mega dengan semangat. “ Ya udah buruan
sebelum ketahuan kalau kita anak SMP Negeri 13 Bekasi.” Kata Rira sambil berjalan ke kamar mandi umum. Dua
menit kemudian mereka sudah berganti baju. Dengan langkah pasti mereka berjalan
menuju mall yang berada di seberang jalan. Sambil bergandengan tangan, mereka
berdua memasuki mall. Mereka menaiki lift untuk pergi ke lantai 2, tempatnya
baju-baju berdiskon besar. “ Wah liat ini Rira, bajunya murah-murah dan
bagus-bagus ya!” Seru Mega. “ Iya Mega, emangnya kamu bawa uang berapa?” Tanya
Rira. “ Gak banyak kok Cuma 1 juta.” Jawab Mega dengan sombong. “ Hah! Cuma 1
juta? Dapat uang sebanyak itu darimana, Ga?” Tanya Rira kembali. “ Kemarin
ibuku baru dapat arisan, jadi aku
dikasih separuh dari uang yang didapat ibuku. Oh ya kalau kamu kekurangan uang
pasti aku akan belikan baju buat kamu.” Kata Mega. “Ok deh!” Kata Rira kepada
Mega. Mereka memilih baju dengan sepuasnya. Mereka membeli baju yang sangat
banyak. Setelah membeli baju mereka pergi untuk makan siang di sebuah restoran
di mall itu juga. Saat sedang makan, mereka berdua bertemu dengan segerombolan
anak perempuan yang memakai baju yang seragam. Kelihatannya mereka seperti
membicarakan soal geng sepeda motor. Tanpa ragu Mega mendekati mereka dan
menanyakan sesuatu hal. “Hai! Kalian sedang membicarakan apa sih? Soal geng
sepeda motor ya? Kalian itu geng sepeda motor ya?” Tanya Mega dengan semangat.
“Ih ini cewek kepo amat sih. Iya kita itu geng sepeda motor. Tapi kami tidak
suka berkelahi dan bentrok sama orang, kami lebih suka pergi untuk mencari
tempat makanan enak sambil arisan dan ngerumpi gitu.” Jawab salah satu dari
mereka. “ Aku boleh ikutan gak? Aku juga udah punya sepeda motor sendiri lo.”
Kata Mega sambil berharap. “Em,
kelihatannya boleh juga. Lagi pula kita juga lagi kekurangan anggota. Oke mulai
sekarang kamu jadi anggota geng Cewek Gaul. Selamat datang ya.” Kata mereka
kompak. “Tapi aku punya teman dia juga kepingin ikutan geng ini, boleh ya.” Kata
Mega lagi. “Boleh juga, nanti kamu datang ke Mall Pindara jam 7 malam, kami
tunggu ya.” Jawab Rista, salah satu anggota geng Cewek Gaul. Dengan sumringah
Mega memberitahu kepada Rira bahwa mereka berdua ikut geng Cewek Gaul. Dengan
agak kesal, Rira memarahi Mega karena sudah seenaknya sendiri memasukkan
dirinya ke sebuah geng. Dengan tenang Mega mengatakan bahwa geng itu bukan
sekedar geng, geng itu adalah geng spektakuler. Cuma cewek gaul yang bisa bergabung
di geng itu. Akhirnya Rira bisa menerimanya dan juga merasa senang. Setelah
selesai makan siang, mereka berdua pulang ke rumah mereka masing-masing.
Setibanya di rumah, Rira langsung dimarahi oleh ibunya
karena pulang terlambat. Rira mengatakan bahwa ia pulang terlambat karena
mengerjakan tugas kelompok di rumahnya Mega. Ibunya pun langsung percaya saja
kepada Rira, karena ia tidak pernah berbohong sebelumnya. Sebenarnya Rira ingin
sekali berkata jujur, akan tetapi pasti ibunya tidak akan pernah mengizinkan
Rira bermain lagi dengan Mega. Rira tidak menginginkan hal itu, maka terpaksa
ia harus berbohong. Setelah membersihkan rumah dan mandi, Rira langsung pamit
ke rumah Mega untuk mengerjakan tugas matematika. Sesudah sholat maghrib ia
sudah tiba di rumahnya Mega. Saat mengerjakan PR matematika, Mega mengajak Rira
pergi ke Mall Pindara untuk bertemu dengan para anggota geng Cewek Gaul.
Akhirnya setelah mereka selesai mengerjakan PR matematika, mereka langsung
berangkat ke Mall Pindara tepat jam setengah tujuh. Mereka pergi ke mall dengan
menaiki sepeda motor. Saat berada di Jalan Abdurrahman Saleh, ada banyak polisi yang berjaga di pos dekat persimpangan
jalan. Terlihat dari kejauhan banyak pengendara sepeda motor dan mobil yang
terkena tilang. Disaat yang bertepatan, Mega yang mengendarai sepeda motor
tidak memakai helm dan tidak membawa SIM dan STNK. Karena takut terkena tilang,
akhirnya Mega nekat menghindari polisi. Saat itu ada beberapa polisi yang tahu
dan langsung mengejar Mega dengan mobil polisi. Kejar-kejaran pun tidak bisa
dihindari, Mega yang saat itu sangat panik mencoba untuk mencari jalan pintas
untuk menghindari polisi. Akhirnya Mega pun melewati jalan pintas yang tidak
bisa dilalui oleh mobil. Seketika itu beberapa polisi turun dari mobil dan
mencoba untuk berlari mengejar Mega, tetapi ia mengendarai sepeda motor dengan
kecepatan tinggi. Akhirnya mereka lolos dari kejaran polisi. Dengan wajah pucat
karena deg-degan Rira memarahi Mega soal kejadian tadi. “Untung aja ya kita gak
ditangkap polisi. Coba kalau kita sampai ditangkap, pasti akan ribet jadinya!”
Kata Rira. “Sudah lah, yang penting kita gak ditangkap aja.” Jawab Mega dengan
enteng. Akan tetapi tetap saja Rira masih kesal dengan Mega soal kejadian tadi
yang bikin jantungnya hampir copot.
3 menit kemudian mereka sudah tiba di Mall Pindara.
Menurut rencana mereka akan bertemu dengan para anggota geng Cewek Gaul di
sebuah restoran cepat saji di lantai 3. Dengan cepat mereka menuju kesana.
Akhirnya mereka bertemu dan membahas tentang rencana kegiatan geng selama tahun
2013. Pokok dari kegiatan geng ini adalah wisata kuliner dan arisan sambil
jalan-jalan ke tempat yang keren dan belum pernah dikunjungi. Di malam itu juga
mereka melakukan arisan pertama mereka, dan yang mendapat uang arisan pertama adalah
Violita. Saat menerima uang itu ia berjanji akan mentraktir semua anggota geng
Cewek Gaul makan siang besok di restoran terbaru di daerah Bandung. Dengan
lantang Rira tidak menyetujui rencana Violita. Katanya tempat makannya terlalu
jauh, ia menyarankan di daerah sekitar Bekasi saja. Tetapi seluruh anggota geng
tidak setuju usulan Rira termasuk juga dengan Mega. Akhirnya Rira pun
menyetujuinya karena tidak ada yang menyetujui usulannya. Acara arisan dan
makan-makan geng Cewek Gaul baru selesai jam 10 malam. Saat akan pulang tampak
jalanan di depan mall sudah sepi. Rira dan Mega tiba di rumah jam setengah 11
malam.
Saat tiba di rumah, Rira dan Mega langsung dimarahi oleh
kedua orangtua Rira, mereka memarahi Rira dan Mega karena pulang terlalu larut
malam. Saat ditanya alasan Rira dan Mega pulang terlambat, mereka menjawab
dengan alasan karena mengerjakan tugas matematika yang sangat sulit sehingga
baru selesai larut malam. Karena Mega tidak berani pulang sendiri, akhirnya ia
menginap di rumah Rira untuk malam ini. Mereka berdua tidur bersama di kamar
Rira. Saat Rira mencoba untuk tidur, Mega mengajaknya mengobrol sesuatu hal. “Dari
dulu aku kepingin banget jadi cewek yang gaul dan banyak yang kenal sama aku gitu.
Makanya aku sampai ngerengek minta sepeda motor ke mamaku. Sekarang aku sudah
punya sepeda motor dan ditambah lagi aku juga ikutan geng Cewek Gaul, wah
lengkap sudah kebahagiaanku jadi anak gaul. Nah kapan kamu minta sepeda motor
ke orangtuamu? Biar kamu jadi gaul juga sama kaya’ aku.” Tanya Mega.
“Sebenarnya sih pinginnya gitu, tapi apa orangtuaku mau ngasih aku sepeda
motor? Apalagi kan umurku masih 15 tahun, belum waktunya berkendara sendiri.”
Jawab Rira dengan sedih. “Pasti boleh kok, kamu bilangnya minta sepeda motor
buat pergi ke sekolah biar gak jalan kaki lagi.” Kata Mega memberikan usul
kepada Rira. “Iya deh aku coba besok pagi. Semoga saja berhasil. Ya udah Mega
aku mau tidur dulu ya, capek semua badan aku. Selamat malam Mega.” Kata Rira
sambil mencoba untuk tidur. “Selamat malam juga Rira.” Jawab Mega sambil tersenyum
kepada Rira. Tidak beberapa lama kemudian mereka pun sudah tertidur dengan
pulasnya.
Keesokan harinya Rira dan Mega bangun lebih awal, mereka
sudah bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Saat sedang sarapan, Rira mencoba
meminta sepeda motor kepada ayahnya. “Ayah Rira kepingin punya sepeda motor
sendiri buat pergi ke sekolah.” Kata Rira. “ Rira, kau pergi ke sekolah kan
bisa jalan kaki, naik ojek, atau dianterin ayah kan?” Jawab Ayah dengan aksen
Bataknya. “Tapi kan Ayah, kalau naik sepeda motor lebih enak, biar gak
ngerepotin siapa-siapa.”Kata Rira mencoba meyakinkah ayahnya. “ Rira kau itu
masih kecil, masih umur 14 tahun. Belum waktunya naik sepeda motor. Kalau suatu
hari kau kena tilang gimana?” Tanya Ayah kepada Rira. “Gak bakalan, Rira
jelasnya menghindari lah.” Jawab Rira enteng. “Rira, sepeda motor itu bukan
kendaraan yang pas buat kau, lebih baik kau naik sepeda pancal, bisa mengurangi
dampak globalisasi dan bisa buat olahraga juga. Lagipula kau belum punya SIM
kan? Bagaimana bisa kau naik sepeda motor di jalan?” Kata Ayah sambil
menasihati Rira. “Memang anak remaja zaman sekarang, apalagi kau itu Rira
terlalu banyak gaya.” Kata Ayah sambil mengoleskan mentega ke rotinya. Rencana
Rira meminta sepeda motor pun gagal. Setelah selesai sarapan, Mega dan Rira langsung
berangkat ke sekolah dengan naik sepeda motor.
Saat masih berada di perjalanan, handphone Mega berbunyi.
Ternyata ada panggilan masuk dari Violita. Karena Mega sedang menyetir akhirnya
Rira yang menjawab. “Halo Violita! Aku Rira. Ada apa ya Violita?” Kata Rira.
“Begini Ra, sekarang kamu sama Mega pergi ke
Terminal Jaya Agung. Kita semua sudah kumpul. Sekarang kita mau
berangkat ke Depok. Cepetan kami tunggu sekarang.” Jawab Violita. “Oh gitu,
tapi bagaimana? Aku sama Mega kan mau pergi ke sekolah.” Kata Rira. “Ya kamu
bolos sekolah aja.” Kata Violita memberi saran kepada Rira. “Apa boleh begitu?”
Tanya Rira. “Haduh boleh-boleh, kan sekali-kali. Udah cepetan kami tunggu,
jangan lama-lama lo.” Jawab Violita. “Ya, kami berangkat sekarang.” Kata Rira
sambil mengakhiri percakapannya dengan Violita. Akhirnya mereka pergi ke
Terminal Jaya Agung. Tidak lama kemudian mereka sudah tiba di terminal.
Perjalanan mereka menuju ke Depok pun dimulai. Mereka berangkat pukul 8 pagi.
Dengan sorak gembira mereka mengendarai sepeda motor sendiri. Sambil
melambaikan tangan ke kanan dan ke kiri, mereka terkadang menyanyikan lagu-lagu
suka cita dan tidak ketinggalan lagi lagu-lagu berbau tentang cinta, lagu
kesukaan mereka. Jarak yang ditempuh untuk perjalanan dari Bekasi ke Bandung butuh
memakan waktu kurang lebih 4 jam. Dalam waktu selama itu, mereka jadi sering
berhenti di sebuah warung atau SPBU untuk melepas lelah dan beristirahat
sejenak. Setalah hampir tiga setengah jam perjalanan, tidak terasa mereka sudah
melewati daerah perbatasan antara Cimahi dan Bandung. Saat melewati kilometer
57, tidak terduga ternyata di sepanjang jalan perbatasan ada banyak polisi yang
sedang melakukan patroli jalanan. Terlihat dari kejahuan terdapat banyak
pengendara sepeda motor yang ditilang. Akhirnya semua anggota geng Cewek Gaul
juga terkena tilang, akan tetapi Mega tetap menghindari polisi dengan menabrak
polisi yang akan mencegatnya. Kejar-kejaran pun tidak dapat dihindarkan. Semua
polisi yang sedang bertugas akhirnya mengejar
Mega dengan sepeda motor. Tampak dari arah kejahuan ada truk pengangkut sampah
berhenti mendadak di depan sepeda motor Mega, tabrakan pun tidak bisa
dihindarkan. Sepeda motor Mega rusak berat karena menabrak badan belakang truk,
sedangkan Mega dan Rira terpental di truk sampah. Tidak beberapa lama kemudian,
mobil ambulan tiba di tempat kejadian.
Segera orangtua Mega dan Rira pergi ke sebuah rumah sakit
di daerah Cimahi. Ternyata Mega dan Rira tidak mengalami luka yang parah.
Langsung orangtua mereka memarahi mereka berdua karena perbuatan yang telah
mencelakakan diri mereka sendiri. Semua ini dijadikan pelajaran untuk Mega dan
Rira untuk lebih berhati-hati dalam mengambil tindakan, dan satu lagi pelajaran
yang paling berharga buat mereka berdua. Bahwa untuk menjadi anak gaul tidak
harus memiliki sepeda motor, melanggar norma-norma yang ada, dan ikutan
geng-geng yang aneh. Untuk bisa menjadi anak remaja yang gaul, kita bisa
mengikuti beberapa organisasi di sekolah seperti OSIS, Pramuka, PMR, dan MPK. Anak
remaja gaul zaman kini kendaraannya bukan sepeda motor, tetapi sepeda pancal.
Lebih banyak manfaatnya ketimbang kekurangannya jika kita menaiki sepeda
pancal, dan harus diingat oleh anak remaja zaman kini yaitu harus menghindar
dari pergaulan bebas yang marak merajalela di kalangan remaja. Nah kalau mau
menjadi anak remaja gaul, jangan melanggar norma yang ada dan menjadi remaja
yang berakhlak mulia. Itulah motto Mega dan Rira dalam menjalani kehidupan
mereka. Setelah musibah yang dialami mereka sewaktu di Cimahi kemarin, mereka
berdua tidak lagi naik sepeda motor ke sekolah, mereka memilih naik sepeda
pancal. Mereka berdua juga tidak lagi ikutan geng Cewek Gaul, mereka lebih
memilih mengikuti organisasi OSIS di sekolah. Pokoknya semua telah berubah,
kesadaran mereka berdualah yang telah menuntun mereka ke jalan yang benar.
Menjadi anak remaja gaul yang sebenarnya.
0 komentar: