Sejak diresmikan pada tanggal 2 Mei 2011
yang lalu, Alun-alun Kota Batu memang selalu menjadi pusat perhatian
bagi masyarakat lokal dan juga bagi pengunjung dari luar kota. Di
samping konsepnya yang mirip sebuah tempat rekreasi ala Jawa Timur Park,
alun-alun ini merupakan satu-satunya alun-alun di Indonesia yang
memiliki wahana Bianglala atau Ferris Wheel bagi pengunjung.
Selain itu, juga disediakan wahana
permainan anak-anak yang dapat digunakan secara gratis. Air mancur
merupakan unsur dominan yang menghiasi tiap sudut, dan juga unsur pokok
yang menghiasi patung apel sebagai ikon Kota Batu.
Di alun-alun ini juga disediakan ruang
informasi yang bentuk bangunannya berupa buah Strawberry raksasa, dan
juga toilet yang berbentuk buah Apel raksasa. Dari ruang informasi
inilah setiap pengumuman dan ucapan selamat datang bagi pengunjung
berkumandang di seluruh penjuru alun-alun tiap beberapa menit, dan
diselingi dengan lagu-lagu populer untuk membuat suasana alun-alun
menjadi hidup.
Bagi anda yang memiliki kebiasaaan
merokok, pengelola alun-alun telah menyediakan beberapa tempat khusus
yang cukup nyaman bagi para perokok sebab
di dalam area alun-alun tidak
diizinkan atau dilarang merokok. Anjuran untuk selalu menjaga kebersihan
dan larangan untuk tidak menginjak rumput di area alun-alun juga sering
terdengar dari ruang informasi.
Pentas-pentas musik dan beragam acara
juga sering digelar di dalam area alun-alun maupun di sekitarnya.
Beberapa musisi profesional yang pernah manggung di sekitar alun-alun
antara lain: Ahmad Dani, Mulan Jamela, dan yang terakhir adalah Band
d’Masiv. Orkestra asal Yogyakarta bernama Saunine dengan anggota 45
orang juga pernah pentas tepat di tengah alun-alun dengan background patung apel.
Mungkin tidak terbayangkan, bahwa
alun-alun yang tertata dan cukup bersih ini, dulunya adalah pasar
tradisional yang padat dan kumuh. Lalu setelah terjadi musibah kebakaran
yang melumat habis seluruh isi pasar, akhirnya pasar tersebut
dipindahkan ke sebelah selatan Kota Batu sekaligus sebagai pengembangan
wilayah kota.
Alun-alun inipun telah beberapa kali
dirombak dengan desain yang berbeda-beda. PT Bentoel sebagai perusahaan
rokok raksasa, pernah memugar alun-alun dengan desain yang cukup unik
dan membangun patung logo Rokok Bentoel yang cukup besar ditengah-tengah
alun-alun. Setelah itu, terjadi perombakan dua kali lagi, dan barulah
kemudian wajah alun-alun Kota Batu seperti yang kita lihat sekarang ini.
Lingkungan di sekitar alun-alun pun ikut
berubah sesuai dengan perubahan yang terjadi di alun-alun. Kalau dulu
di jalan sebelah selatan alun-alun terdapat puluhan pedagang kaki lima
yang menjual aneka ragam makanan, kini jalan tersebut sudah bersih dari
pedagang kaki lima dan dijadikan lahan parkir sepeda motor yang
jumlahnya mencapai ratusan.
Alun-alun dengan konsep yang unik ini,
rupanya juga menjadi daya tarik bagi para pengunjung yang ingin
mengabadikan foto diri mereka bersama orang-orang terdekat. Biasanya
mereka memilih patung apel sebagai background. Bagi para
fotografer profesional maupun pemula, obyek-obyek yang terdapat dalam
alun-alun juga menarik minat mereka untuk membidikkan kamera dari angle-angle yang dirasa bagus.
Alun-alun Kota Batu dengan Bianglala-nya
memang begitu terkenal. Mungkin beberapa tahun mendatang alun-alun ini
akan menjadi ikon kedua bagi Kota Batu selain Apel. Bianglala lambat
laun mulai lekat dengan Kota Batu. Bisa jadi, begitu melihat Bianglala,
siapapun akan langsung teringat alun-alun Kota Batu.
Источник: http://pesonamalangraya.com/alun-alun-kota-batu-satu-satunya-alun-alun-di-indonesia-yang-memiliki-ferrish-wheel/#more-1417
Источник: http://pesonamalangraya.com/alun-alun-kota-batu-satu-satunya-alun-alun-di-indonesia-yang-memiliki-ferrish-wheel/#more-1417
0 komentar: